Selasa, 27 November 2012

Penyimpulan Teknik Induktif & Teknik Deduktif



A. Teknik Induktif
Adalah Cara penyusunan / penarikan kesimpulan dengan metode pemikiran yang bertolak dari kaidah khusus untuk menentukan kaidah yang umum.
Proses penalaran ini bergerak mulai dari penelitian dan evaluasi atas fenomena-fenomena yang ada. Semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah jauh ke proses penalaran induktif.
Contoh :
Pak Maman Abdurrahman S.pd guru bahasa Inggris kelas I elektronik A (1.EA) sedang memeriksa hasil ulangan tentang reading. Setelah memeriksa ternyata Burhanuddin, Taufik, Halim dan Rudi mendapat nilai 9 siswa yang lain mendapat nilai 7 hanya pada yang mendapat nilai 6 dalam kelas itu. Maka, bisa dikatakan bahwa siswa kelas I EA, cukup pandai dalam pelajaran Bahasa Inggris tentang reading.

   B. Teknik Deduktif
      Adalah cara penarikan atau pengambilan kesimpulan dari keadaan yang umum kepada yang khusus. Dalam penarikan kesimpulan yang bersifat deduktif tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta yang perlu adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang bersifat mengindenfifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proposisi umum. Jika diidentifikasi yang dilakukan benar dan proposisinya yang benar. Pernyataan yang mendasari penalaran yang menarik kesimpulan disebut Premis.
Contoh :
Baru-baru ini di kecamatan Cilincing mendapat hadiah dari Bapak Walikota berupa sebuah TV. Hadiah ini diberikan atas keberhasilan penduduk kecamatan Cilincing dalam melaksanakan program KB yang telah berlangsung lama. Dalam melaksanakan program KB ini ada bermacam-macam cara yabg ditempuh oleh penduduk pasangan usia subur di kecamatan tersebut. Sebagian besar menggunakan alat kontrasepsi yang disebut kondom, spiral (IUD), pil, vasektomi dan ada pula yang melaksanakan pantang berkala.

Macam-Macam Paragraf dan Contohnya

Macam-macam Paragraf - Sebutkan Macam-Macam Paragraf dan berikan contohnya? Nah, pasti kamu lagi dapet soal ini disekolah, bener nggak? Oke deh, mari kita bahas sama-sama apa aja sih sebenarnya macam atau jenis paragraf itu?
Macam-Macam Paragraf tersebut terdiri dari Paragraf Narasi, Paragraf Deskripsi, Paragraf Persuasi, Paragraf Argumentasi, dan Paragraf Eksposisi. Apa sih maksud paragraf-paragraf diatas? Ayo, kita bahas bersama satu-persatu jenis paragraf diatas.

Macam-Macam Paragraf
1. Paragraf Narasi ( Menceritakan )
Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh Paragraf Narasi :
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

2. Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.
Contoh Paragraf Deskripsi :
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

3. Paragraf Persuasi ( Mengajak )
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
Contoh Paragraf Persuasi :
Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.

4. Paragraf Argumentasi ( Pendapat )
Paragraf Argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh Paragraf Argumentasi :
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

5. Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi, atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.
Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata "adalah" dan merupakan informasi.
Contoh Paragraf Eksposisi :
Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
Nah, gimana Macam-Macam Paragraf dan contohnya diatas? Kalau masih bingung saya punya cara mudah untuk membedakan macam-macam paragraf diatas, cara ini diajarkan oleh Guru Bahasa Indonesia saya waktu di SMA. Begini kata beliau "Inget aja inti-inti dari jenis paragraf tersebut yaitu Narasi (Menceritakan), Deskripsi (Menggambarkan), Persuasi (Mengajak), Argumentasi (Pendapat), dan Eksposisi (Menjelaskan)".
Sekarang sudah lebih paham kan mengenai macam-macam paragraf? Kalau kamu masih bingung silahkan bertanya, nanti akan kami jawab secepat mungkin. Selamat belajar mengenai Paragraf. Ayo Belajar !!

DISKUSI

DISKUSI

1. Pengertian Diskusi
Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan dengan tujuan mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok diperlukan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua diskusi adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta mengemukakan kesimpulan hasil diskusi.
Diskusi yang melibatkan orang banyak dapat berupa diskusi panel, simposium, seminar, lokakarya, serta rapat kerja. Diskusi panel merupakan salah satu bentuk diskusi resmi yang dihadiri oleh orang banyak dan para panelisnya pun golongan cendekiawan dalam bidangnya.
Pelaksanaan diskusi panel secara umum seperti berikut ini :
Pertama-tama moderator/ pemandu diskusi membuka acara diskusi dengan menyampaikan tema yang dibahas. Kemudian, panelis/pembicara menyampaikan gagasannya, acara dilanjutkan dengan tanya jawab antara peserta dan panelis. Akhirnya, acara ditutup dengan simpulan yang disampaikan oleh moderator.
Dalam keterampilan berbicara perlu diperhatikan bahwa penggunaan bahasa tidak hanya mudah ditangkap, sopan, dan tidak menyinggung, tetapi juga mempermudah bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.

2. Macam-macam Diskusi
Berikut ini macam-macam diskusi.
a.      Diskusi Kelompok
Dalam diskusi ini perlu ada ketua atau moderator, notulis, dan beberapa peserta yang sekaligus sebagai penyaji maupun penyanggah.
Penyaji tidak perlu menggunakan makalah atau kertas kerja. Pada akhir diskusi moderator menyampaikan hasil diskusi.
b.      Diskusi Panel
Diskusi ini biasanya digunakan untuk memperluas wawasan mengenai sesuatu masalah yang sedang hangat. Diskusi ini melibatkan beberapa pakar dari disiplin ilmu atau profesi yang berbeda untuk bertindak sebagai panelis/pembicara. Moderator bisa langsung bertanya kepada panelis untuk menggali pandangan/pendapat. Peserta diskusi diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi/menyanggah pendapat para panelis. Pada akhir diskusi moderator menyajikan pokok-pokok pikiran hasil diskusi.
c.       Seminar
Bentuk diskusi ini digunakan untuk mencari kesepakatan/kesamaan langkah atau pandangan dalam menghadapi persoalan sifatnya formal, sehingga para pemrasaran menyiapkan kertas kerja/ makalah untuk disajikan. Para peserta diskusi diberi kesempatan untuk menanggapi ataupun menyanggah makalah tersebut. Pada akhir diskusi moderator menyampaikan hasil pemikiran.
d.       Simposium
Diskusi yang diselenggarakan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu pokok persoalan atau masalah.
e.       Lokakarya
Lokakarya adalah diskusi atau pertemuan para ahli (pakar) untuk membahas suatu masalah di bidangnya.
f.       Kongres
Kongres adalah pertemuan para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai suatu masalah.
g.      Konferensi
Konferensi adalah pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.

3. Unsur-unsur Diskusi
Setiap unsur-unsur di dalam diskusi memiliki tugas dan peranannya masing-masing. Agar diskusi bisa berjalan dengan lancar maka setiap unsur diskusi harus menjalankan tugas dan peranannya tersebut dengan baik. Tugas unsur-unsur diskusi adalah sebagai berikut :
 1. Tugas Moderator/Pemimpin Diskusi
 a.
 Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan
 b.
 Membuka diskusi dan menjelaskan topik diskusi
 c.
 Memperkenalkan komponen diskusi terutama pembicara jika ada   unsure pembicara/penyaji
 d.
 Membuat diskusi menjadi hidup atau dinamis
 e.
 Mengatur proses penyampaian gagasan atau tanya jawab
 f.
 Menyimpulkan diskusi dan membacakan simpulan diskusi
 g.
 Menutup diskusi
 
 2. Tugas Pembicara
 a.
 Menyiapkan materi diskusi sesuai topik yang akan dibahas
 b.
 Menyajikan pembahasan materi atau menyampaikan gagasangagasan serta pandangan yang berkaitan dengan topik diskusi
 c.
 Menjawab pertanyaan secara objektif dan argumentatif
 d.
 Menjaga agar pertanyaan tetap pada konteks pembicaraan
 
 3. Tugas dan Peranan Notulis
 a.
 Mencatat topik permasalahan
 b.
 Waktu dan tempat diskusi berlangsung
 c.
 Mencatat jumlah peserta
 d.
 Mencatat segala proses yang langsung dalam diskusi
 e.
 Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi
 f.
 Membuat laporan hasil diskusi
 g.
 Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah dilakukan
 
 4. Peranan atau Tugas Peserta Diskusi
 a.
 Mengikuti tata tertib dan aturan dalam diskusi
 b.
 Mempelajari topik/permasalahan diskusi
 c.
 Mengajukan pertanyaan, pendapat/sanggahan, atau usulan
 d.
 Menunjukkan solidaritas dan partisipasi
 e.
 Bersikap santun dan tidak emosional
 f.
 Memusatkan perhatian
 g.
 Turut serta menjaga kelancaran dan kenyamanan diskusi

5. Pengamat (tugas dan peran pengamat penyeimbang dalam diskusi)