Jumat, 18 Januari 2013

Silogisme & Entimem


Silogisme & Entimem
Silogisme
Silogisme termasuk dalam penalaran deduktif. Deduktif merupakan salah satu teknik untuk mengambil simpulan dalam sebuah karangan. Sebenarnya jenis silogisme banyak, tetapi yang dibahas di sini hanya satu jenis, yaitu silogisme golongan ada yang mengistilahkan silogisme kategorial.
Dalam silogisme terdapat dua premis dan satu simpulan. Premis merupakan pernyataan yang dijadikan dasar untuk menarik simpulan. Kedua premis itu adalah premis umum (premis mayor) dan premis khusus (premis minor).
Premis umum (PU)      : berisi pernyataan yang menyatakan semua anggota kelompok atau kumoulan sesuatu   
                                     yang memiliki sifat atau ciri tertentu.                                             
Premis Khusus (PK)    : menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok atau kumpulan sesuatu itu
Simpulan (P)               : menyatakan seseorang atau sesuatu anggota kelompok sesuatu itu memiliki sifat atau 
                                     ciri tertentu.

Jika ketentuan-ketentuan di atas dibuat rumus akan menjadi:
PU       : Semua A = B
PK       : Semua C = A
S          : Semua C = B

Contoh I:
PU       : Semua profesor pandai.
PK       : Pak Adit adalah profesor.
S          : Pak Adit pasti orang pandai.
Keterangan:
Semua  A         : kelompok atau kumpulan sesuatu itu                                = semua profesor
            B         : kelompok sesuatu itu memiliki sifat atau ciri tertentu          = pandai
            C         : seseorang atau sesuatu anggota kelompok itu                   = Pak Adit
Contoh II:
PU       : Binatang menyusui melahirkan anak dan tidak bertelur.
PK       : Kerbau binatang menyusui.
S          : Kerbau melahirkan anak dan tidak bertelur.

Catatan: Kata “semua” dapat tidak disebutkan atau dapat juga diganti dengan kata “setiap” atau “tiap-tiap”
Contoh III:
PU       : Setiap orang asing harus memiliki izin kerja, jika ingin bekerja di Indonesia.
PK       : Peter White itu orang asing.
S          : Jadi, Peter White harus memiliki izin kerja jika ingin bekerja di Indonesia.

Silogisme Negatif
Jika salah satu premis dalam silogisme bersifat simpulannya pun akan bersifat negatif pula. Biasanya pernyataan negatif digunakan kata “tidak”, “tak”
Contoh I:
PU       : Semua penderita penyakit gula tidak boleh banyak makan makanan berepung
PK       : Pak Badu penderita penyakit gula
S          : Jadi, Pak Badu tidak boleh banyak makan makanan bertepung
 PELATIHAN 1
1.      Berapa premis yang diperlukan dalam silogisme ?
 


2.      Apa yang dimasud dengan premis umum (PU) dan apa istilah lainnya ?



3.      Bagaimana rumus silogisme golongan ?



4.      Apa yang dimaksud dengan A, B, dan C dalam silogisme ?



5.      Buatlah contoh silogisme golongan/ kategorial !



6.      Buatlah contoh silogisme golongan/ kategorial negatif !



7.      Buatlah satu silogisme yang diterapkan langsung dalam sebuah paragraf !





Nilai
Paraf Guru
Catatan




ENTIMEM
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Entimen tidak peerlu menyebutkan premis umum, tetapi langsung mengetengahkan simpulan dengan premis khusus yang menjadi penyebabnya.
Rumus entimem : C = B, Karena C = A
Contoh :
Silogisme :
PU       : Pegawai yang baik tidak mau menerima suap.
PK       : Ali pegawai yang baik.
S          : Ali tidak mau menerima suap.

Entimem
Ali tidak mau menerima suap, karena ia pegawai yang baik.
Penjelasan:
C         = Ali ;ia
B         = tidak mau menerima suap
A         = pegawai yang baik
C = B, karena C = A
Contoh di atas silogisme yang dijadikan entimen. Jika entimen dapat dikembalikan menjadi silogisme
Contoh :
Entimem :
Badu harus bekerja keras, karena ia orang yang ingin sukses.
C         : Badu
B         : harus bekerja keras
A         : orang yang ingin sukses
Silogisme :
PU       : Semua orang yang ingin sukses harus bekerja keras.                       
PK       : Badu orang yang ingin sukses.
S          : Maka, Badu harus bekerja keras.
                            
PELATIHAN 2
1.      Apa yang dimaksud entimem?
 

2.      Ubahlah entimem berikut ini menjadi silogisme:
a.       Maria harus berpakaian nasional pada Hari Kartina karena ia murid SMK Krtika.



b.      Nero harus dikarantina beberapa waktu lamanya, karena ia binatang yang akan dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia.



c.       Iskandar banyak rezekinya karena ia orang yang rajin.



3.      Ubahlah silogisme berikut menjadi entimem:
a.       Setiap ulama wajib member contoh hidup yang diridoi Tuhan. La Hade termasuk ulama. Maka, La Hade wajib member contoh hidup yang diridoi Tuhan.



b.      Seluruh sawah di daerah itu disemprot obat antihama wereng. Sawah Matondang berada di daerah itu. Jadi, sawah Matondang harus disemprot obat atihama wereng, karena berada di daerah itu.



c.       PU : Semua menteri luar negeri banyak berhubungan dengan diplomat asing.
PK : Ayah saya menteri luar negeri.
S    : Ayah saya banyak berhubungan dengan diplomat asing.





Nilai
Paraf Guru
Catatan





Teknik Meringkas


Teknik Meringkas
                Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.
Ciri-ciri ringkasan:
·         Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
·         Kerangka dasr masih tampak jelas
·         Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
·         Tujuannya untuk  memangkas gagasan.
Pada dasarnya sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun akarangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan init dari bacaan tersebut.
Ciri- ciri ikhtisar:
·         Tidak mempertahnkan urutan gagasan
·         Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
·         Tujuannya untuk mengambil inti.
Ini rinciannya untuk bisa membedakan antara ringkasan dengan ikhtisar, diantaranya:
Ringkasan
Ikhtisar
·         Membuat bentuk kecil karangan
·         Mereproduksikan kata pengarang
·         Mempertahankan urutan gagasan karangan yang membangun sosok/ bahan karangan.
·         Penyusunan terikat penataan, isi, dan sudut pandang.
·         Bersifat objektif, menyusun tidak boleh mengubah susunan maupun sudut pandang.
·         Kalimat pendek dan senada dengan kalimat bacaan.
·         Mengambil intinya
·         Mereproduksikan kembali secara kreatif kata dari pengarang.
·         Urutan gagasan yang diungkap kembali tidak seperti urutan gagasan karangan.
·         Penyusunan bebas, mengungkapkan apa yang menurutnya mewakili inti bacaan.
·         Subjektif, penyusunan boleh mengubah menurutnya yang mewakili init
·         Kalimat cenderung sesaui denag keinginan penyusuanan.
Langkah-langkah meringkas:
a.       membaca naskah/teks asli beberapa kali;
b.      mencatat gagasan utama penulis
c.       membuang paragraph yang berisi contoh deskripsi atau kutipan;
d.      membuang berbagai keterangan tambahan yang tidak penting dalam sebuah kalimat;
e.       mengubah dialog langsung ke dalam bentuk tidak langsung;
f.       sedapat mungkin menggunakan kalimat tunggal;
g.      menyusun ringkasan dengan mempertahankan susunan gagasan tulisan asli.
Agar rangkuman tersebut baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.      Isi rangkuman harus sesuai dengan sumber aslinya.
2.      Urutannya mengikuti urutan sumber aslinya.
3.      Jika rangkuman berbentuk paragraph, sebaiknya kalimat yang satu dengan kalimat yang lain memiliki pertalian, baik dari segi bentuk maupun isinya.
 Contoh:
Kereta api memang berbeda dengan kendaraan bermotor lainnya. Tugas masinis hanya mengatur kecepatan kuda kereta api. Adapun arah gerak (lurus atau belok) tak perlu diatur, tinggal mengikuti jalur (rel) yang sudah ada. Saat melintas persimpangan, kereta api berbelok secara otomatis sesuai formasi rel yang disusun pengatur lintasan.
Betapa susahnya masinis andai kereta api melaju di jalan raya. Karena berat dan panjang, kereta api sangat sukar dikemudikan. Jangankan berbelok, mengerem saja susah. Tak bisa seketika berhenti seperti halnya kendaraan bermotor. Makanya kadang terjadi kecelakaan kereta api menabrak kendaraan atau orang.
Untungnya kereta api mempunyai jalun sendiri yakni rel. Jadi lebih aman dan nyaman. Untuk itu kita perlu berterima kasih kepada George Stephenson yang menemukan rel kereta api.
Saat Stephenson belia, kereta api belum ditemukan. Dia tinggal di kota Wylam Inggris dalam keadaan sangat miskin. Setiap hari ia bekerja sebagai “sopir” gerobak sapi. Bukan naik di atasnya, melainkan berlari di sampingnya. Untuk membelokkan gerobak, ia menarik leher si sapi sesuai arah yang dituju.
Kemudian dia pindah profesi mejadi kuli batubara. Kala itu kendaraan tidak menggunakan bahan bakar minya (BBM) seperti premium atau solar, tapi batubara (arang). Nah, tugas Stephenson adalah membersihkan batu bara agar siap digunakan. Yap, bisa dibayangkan saban hari wajah dan tangan ilmuwan itu pasti coreng moreng terkena arang.
Meski demikian pekerjaan itu justru memberinya keuntungan besar. Dia menjadi tahu seluk beluk mesin. Ia pun akhirnya diangkat menjadi teknisi. Sayang, pekerjaan itu tak menghindarkannya dari kemiskinan. Maka tekad pun dicanangkan, dia akan bekerja pada James Watt (penemu mesin uap) di Skotlandia. Karena tidak mempunyai uang, ia menempuh perjalanan Inggris-Skotlandia dengan berjalan kaki.
Dari James Watt, Stephenson belajar banyak tentang mesin. Akhirnya bersama William Hedley dan Timnothy Hackworth ia berhasil membuat lokomotif pertama di dunia. Semua mesin dalam lokomotif bernama “blucher” itu merupakan buatan tangan. Bobot total jika tangki bahan bakar diisi penuh batubara seberat 8 ton adalah 13 ton. Kereta api itu dijalankan pertama kali 25 Juli 1814 di kota Cilingwood.
Tahun 1825 Stephenson membangun jaringan rel kereta api pertama di dunia, melintasi Stockton dan Darlington. Lima tahhun kemudian dia membangun rel yang menghubungkan kota Liverpol dengan Manchester.
Meski merupakan ilmuwan jenius, Stephenson tidak bisa membaca dan menulis alias buta huruf. Maklum sejak kecil dia tidak sekolah karena orang tunya miskin. Setelah dewasa dan sukses dia mengambil kursus baca tulis pada malam hari.
Stephenson lahir di Inggris 9 Juni 1781. Dia adalah pemegang hak paten lokomotif dan rel kereta api. Saat ini rel ciptaannya dengan lebar celah 1,435 meter tak lagi digunakan. Rel modern memiliki celah lebih besar agar memuat kereta berukuran besar pula. Dia meninggal di Inggris pada 12 Agustus 1848.

Teks di atas dapat diambil gagasan utamanya untuk disusun menjadi sebuah ringkasan.
1.      Kereta api memang berbeda dengan kendaraan bermotor lainnya.
2.      bekerja sebagai “sopir” gerobak sapi.
3.      pindah profesi mejadi kuli batubara.
4.      pekerjaan itu justru memberinya keuntungan besar. Dia menjadi tahu seluk beluk mesin.
5.      Stephenson belajar banyak tentang mesin
6.      Stephenson membangun jaringan rel kereta api pertama di dunia.
7.      Dia adalah pemegang hak paten lokomotif dan rel kereta api.
Ringkasan dalam bentuk paragraf:
Kereta api (KA) berbeda dengan kendaraan bermotor lainnya, karena KA berjalan di atas rel. George Stephenson, sang penemu rel KA, sebelumnya bekerja sebagai ‘sopir’ gerobak sapi, yang kemudian pindah profesi menjadi kul;I batubara. Pekerjaan itu memberinya keuntungan, karena dia menjadi tahu tentang mesin. Akhirnya Stephenson memutuskan belajar tentang mesin kepada James Watt. Bersama Hadley dam Timnothy Hackworth, ia berhasil membuat lokomotif pertama di dunia. Tahun 1825 Stephenson membangun jaringan rel kereta api pertama di dunia. Dia adalah pemegang hak paten lokomotif dan rel KA.

PELATIHAN 1
1.      Apa yang dimaksud ringkasan?
 


2.      Apa tujuan membuat ringkasan?



3.      Jelaskan perbedaan antara ringkasan dan ikhtisar?



4.      Bagaimana langkah-langkah membuat ringkasan?



5.      Apa yang Anda ketahui tentang ringkasan dan rangkuman?



6.      Hal-hal apa saja perlu diperhatikan dalam membuat rangkuman?




Nilai
Paraf Guru
Catatan