A.
MEMAHAMI
FRASE DAN KLAUSA
Frase
Frase
adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak
melampaui batas fungsi. Misalnya: akan datang, kemarin pagi, yang sedang
menulis.
Dari
batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat, yaitu
a. Frase merupakan satuan gramatik yang
terdiri dari dua kata atau lebih.
b. Frase merupakan satuan yang tidak
melebihi batas fungsi unsur klausa, maksudnya frase itu selalu terdapat dalam
satu fungsi unsur klausa yaitu: S, P, O, atau K.
Simak beberapa contoh frasa di bawah ini:
·
ayam hitam saya
·
ayam hitam
·
ayam saya
·
rumah besar itu
·
rumah besar putih itu
·
rumah besar di atas puncak gunung itu
Dalam konstruksi frasa-frasa di atas, tidak ada predikat.
Lihat perbedaannya dibandingkan dengan beberapa klausa di bawah ini:
·
ayam saya hitam
·
rumah itu besar
·
rumah besar itu putih
·
rumah putih itu besar
·
rumah besar itu di atas puncak gunung
Dalam konstruksi-konstruksi klausa di atas, hitam, besar, putih, besar,
dan di atas puncak gunung adalah predikat.
Macam-macam frase:
1. Frasa ditinjau dari segi distribusi
a. Frase endosentrik
Frase endosentrik adalah frase yang
mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Frase endosentrik dapat
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
1. Frase endosentrik yang koordinatif,
yaitu: frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara, ini dibuktikan oleh
kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung.
Misalnya:
kakek-nenek pembinaan
dan pengembangan
laki
bini
belajar atau bekerja
2. Frase endosentrik yang
atributif, yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena
itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan.
Misalnya: perjalanan panjang
hari libur
Perjalanan, hari merupakan unsur
pusat, yaitu: unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frase dan
secara semantik merupakan unsur terpenting, sedangkan unsur lainnya merupakan
atributif.
3. Frase endosentrik yang apositif:
frase yang atributnya berupa aposisi/ keterangan tambahan.
Misalnya: Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai.
Dalam frase Susi, anak Pak Saleh
secara semantik unsur yang satu, dalam hal ini unsur anak Pak Saleh, sama
dengan unsur lainnya, yaitu Susi. Karena, unsur anak Pak Saleh dapat
menggantikan unsur Susi. Perhatikan jajaran berikut:
Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai
Susi, …., sangat pandai.
…., anak Pak Saleh sangat pandai.
Unsur Susi merupakan unsur pusat,
sedangkan unsur anak Pak Saleh merupakan aposisi.
b. Frase Eksosentrik
Frase eksosentrik ialah frase yang
tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
Misalnya:
Siswa kelas 1A sedang bergotong
royong di dalam kelas.
Frase di dalam kelas tidak mempunyai
distribusi yang sama dengan unsurnya. Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari
jajaran berikut:
Siswa kelas 1A sedang bergotong
royong di ….
Siswa kelas 1A sedang bergotong
royong …. Kelas
Contoh lainnya diantaranya: di sawah, ke kantor, dari pasar
2. Frasa ditinjau dari jenis kata
1. Frase Nomina: frase yang memiliki
distributif yang sama dengan kata benda.
Misalnya:
baju baru, rumah sakit, meja kursi.
2. Frase Verbal: frase yang mempunyai
distribusi yang sama dengan golongan kata kerja.
Misalnya:
akan berlayar, akan belanja, sedang makan.
3. Frase Numeral: frase yang mempunyai
distribusi yang sama dengan kata bilangan.
Misalnya:
dua butir telur, sepuluh keping, lima puluh tahun.
4. Frase adjektifa, yaitu frasa yang
unsur inti atau pusatnya berupa kata sifat.
Misalnya:
sangat manis, enak sekali, sakit keras, sangat pintar.
PELATIHAN 1
1. Apa
yang dimaksud dengan frasa?
2. Frasa
ditinjau dari distribusinya ada berapa? Sebutkan!
3. Sebutkan
frasa yang ditinjau dari jenis kata! Brilah contoh masing-masing dua!
4. Apa
yang dimaksud dengan frase atributif? Berilah contohnya tiga!
5. Apa
yang dimaksud dengan frase koordinatif? Berilah contohnya tiga!
6. Apa
yang dimaksud dengan frase apositif? Berilah contohnya tiga!
Nilai
|
Paraf Guru
|
Catatan
|
Klausa
Klausa
adalah satuan gramatikal yang terdiri dari subjek (S) dan predikat (P) baik
disertai objek (O), dan keterangan (K), serta memilki potensi untuk menjadi
kalimat. Misalnya: banyak orang mengatakan. Unsur inti klausa ialah subjek (S)
dan predikat (P).
Contoh:
(1) Orang itu bekerja di pabrik (S + P +
Ket)
(2) Dia cantik (S + P)
(3) Mereka berbicara tentang politik (S
+ P + Pelengkap)
Catatan:
·
Jika
terdapat intonasi/tanda baca akhir bertupa tanda titik (.), tanda Tanya (?),
atau tanda seru (!) dinamakan kalimat.
·
Tetapi
jika intonasi atau tanda baca akhirnya bukan berupa tanda titik (.), tanda
Tanya (?), atau tanda seru (!) dinamakan klausa.
Kita
perhatikan contoh berikut.
(4) Dia
pergi pukul enam pagi
(S + P + Ket)
(5) Saya
sedang mandi (S + P)
(6)
Dia
pergi pukul enam ketika saya sedang
mandi (S + P + Ket Konjungsi + S + P)
Klausa
Dia pergi pukul enam pagi disebut klausa utama atau induk kalimat, sedangkan klausa ketika
saya sedang mandi disebut klausa
subordinatif atau anak kalimat
(klausa bawahan). Kalimat (4) dan (5), yang masing-masing terdiri atas satu
klausa, disebut kalimat tunggal,
sedangkan kalimat (6) yang terdiri atas dua klausa, disebut kalimat majemuk.
PELATIHAN 3
1. Apa
yang dimaksud dengan klausa?
2. Apa
perbedaan antara frasa dan klausa?
3. Bagaimana
ciri klausa utama? Brilah contohnya dua!
4. Bagaimana
ciri klausa bawahan? Berilah contohnya dua!
5. Apa
perbedaan antara klausa utama dan klausa bawahan?
Nilai
|
Paraf Guru
|
Catatan
|
Thank u, blog nya sangat membantu :)
BalasHapusWebsite paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.net
arena-domino.org
100% Memuaskan ^-^